Tim JuraganCOD Yuk, kirim paket COD & Non COD di JuraganCOD dengan tarif flat ongkir cuma Rp. 7.500 per kilo. Daftar Sekarang Gratis!

6 Strategi Markup Harga Produk pada Bisnis Online yang Bisa Kamu Pilih

1 min read

Pernahkah kamu merasa bingung saat harus menentukan harga produk di bisnis onlinemu? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian.

Memahami berbagai strategi markup harga produk adalah langkah penting dalam membangun bisnis online yang sukses.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai strategi yang dapat kamu pertimbangkan, mulai dari Cost-Plus Pricing hingga Dynamic Pricing.

1. Cost-Plus Pricing

Cost-Plus Pricing adalah strategi sederhana yang menghitung harga produk dengan menambahkan margin ke biaya produksi.

Ini memastikan bahwa kamu tidak hanya menutup biaya, tetapi juga mendapatkan keuntungan.

Contohnya, jika biaya produksi dan operasionalmu untuk suatu produk adalah $100, dan kamu ingin keuntungan 30%, maka harga jualnya akan menjadi $130.

2. Competitive Pricing

Strategi ini melibatkan penyesuaian harga berdasarkan apa yang pesaing lakukan.

Kamu harus memahami pasar dengan baik dan menawarkan harga serupa atau sedikit lebih rendah daripada pesaing sejenis.

Ini membantu menjaga daya saingmu dalam industri.

Sebagai contoh, jika produk serupa di pasaran dijual sekitar $50, kamu mungkin ingin menjual produk serupa seharga $45.

3. Value-Based Pricing

Value-Based Pricing mempertimbangkan sejauh mana produkmu memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan.

Kamu bisa menetapkan harga lebih tinggi jika produkmu memberikan nilai tambah yang signifikan.

Misalnya, jika produkmu menghemat waktu dan uang pelanggan, kamu dapat menetapkan harga yang lebih tinggi dibandingkan produk sejenis.

4. Price Skimming

Price Skimming dilakukan dengan menetapkan harga tinggi saat produk pertama kali diluncurkan. Ini biasanya digunakan untuk produk inovatif atau eksklusif.

Harga kemudian dapat diturunkan seiring berjalannya waktu.

Sebagai contoh, saat peluncuran smartphone terbaru, produsen mungkin menjualnya dengan harga tinggi untuk mengeksploitasi permintaan awal.

5. Penetration Pricing

Penetration Pricing adalah strategi sebaliknya, di mana harga produk ditetapkan sangat rendah saat peluncuran untuk menarik pelanggan baru.

Tujuan utamanya adalah memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.

Setelah itu, harga dapat dinaikkan.

Contohnya, beberapa layanan streaming awalnya menawarkan harga sangat rendah untuk menarik pelanggan baru.

6. Dynamic Pricing

Dynamic Pricing melibatkan penyesuaian harga berdasarkan permintaan dan faktor-faktor lain seperti waktu atau lokasi.

Misalnya, maskapai penerbangan seringkali menaikkan harga tiket saat permintaan tinggi, seperti saat musim liburan.


Dalam memilih strategi markup harga produk untuk bisnis onlinemu, penting untuk mempertimbangkan segmen pasar, tujuan bisnis, dan persaingan.

Cobalah berbagai strategi ini dan perhatikan respons pelanggan.

Kesimpulannya, tidak ada pendekatan satu ukuran cocok untuk semua, jadi eksperimenlah dan sesuaikan dengan kebutuhan bisnismu.

Tim JuraganCOD Yuk, kirim paket COD & Non COD di JuraganCOD dengan tarif flat ongkir cuma Rp. 7.500 per kilo. Daftar Sekarang Gratis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

🔥 Yuk, kirim paket COD & Non COD dengan tarif flat ongkir cuma Rp. 7.500 per kilo. Daftar Sekarang Gratis!