Tim JuraganCOD Yuk, kirim paket COD & Non COD di JuraganCOD dengan tarif flat ongkir cuma Rp. 7.500 per kilo. Daftar Sekarang Gratis!

7 Perbedaan Tagline dan Slogan yang Harus Kamu Pahami untuk Membangun Bisnis

2 min read

Pernahkah kamu bertanya-tanya apa perbedaan antara tagline dan slogan dalam dunia bisnis?

Baik kamu baru memulai bisnis atau berencana meluncurkan merek baru, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya agar kamu dapat menggunakan keduanya dengan tepat dan efektif.

Mari kita bedah perbedaannya satu per satu dalam artikel berikut ini.

1. Perbedaan dari Segi Definisi

Tagline dan slogan adalah dua elemen penting dalam merek atau bisnis, tetapi keduanya memiliki definisi yang berbeda.

Tagline adalah ungkapan singkat yang mencerminkan nilai inti atau pesan yang ingin kamu sampaikan kepada pelanggan.

Biasanya, tagline dibuat untuk mencitrakan merek secara keseluruhan dan bersifat lebih abadi.

Contoh penerapan perbedaan definisi ini dapat kita lihat pada merek terkenal seperti Nike.

Tagline mereka, “Just Do It,” menggambarkan semangat untuk mencapai prestasi dan berani menghadapi tantangan, menjadi semacam semangat abadi bagi para atlet dan para individu yang bersemangat mencapai tujuan.

Sedangkan slogan adalah ungkapan pendek dan mudah diingat yang digunakan dalam kampanye pemasaran spesifik atau iklan untuk mempromosikan produk atau layanan tertentu.

Slogan lebih terkait dengan promosi sementara dan bisa berubah seiring waktu.

Sebagai contoh, Coca-Cola menggunakan slogan “Taste the Feeling” dalam berbagai kampanye iklan mereka.

Slogan ini digunakan untuk menyoroti berbagai sensasi dan momen menyenangkan yang dapat dirasakan saat menikmati minuman mereka.

2. Perbedaan dari Segi Fungsi

Fungsi tagline lebih cenderung untuk memberikan pesan yang abadi dan mencerminkan nilai inti merek secara menyeluruh.

Tagline hadir untuk memberikan kesan yang mendalam dan tidak tergantikan pada audiens. Sehingga, ia jarang berubah dari waktu ke waktu.

Sementara itu, fungsi slogan lebih fokus pada kampanye tertentu dan bisa diubah sesuai dengan strategi pemasaran yang berbeda.

Slogan digunakan untuk menciptakan keingintahuan dan memancing minat calon pelanggan terhadap kampanye yang sedang berlangsung.

3. Perbedaan dari Segi Tujuan

Tujuan tagline adalah menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan dan membangun citra merek yang kuat.

Tagline bertujuan untuk menegaskan nilai-nilai dan identitas merek secara menyeluruh, membedakan diri dari pesaing, dan meningkatkan kesadaran merek.

Sementara itu, tujuan slogan lebih fokus pada mempengaruhi perilaku pelanggan dalam waktu singkat.

Slogan mencoba untuk mendorong aksi langsung, seperti pembelian produk, pendaftaran layanan, atau partisipasi dalam promosi tertentu.

4. Perbedaan dari Segi Jumlah Kata

Tagline cenderung memiliki lebih sedikit kata dibandingkan slogan. Karena tagline mencerminkan inti merek, penggunaannya harus singkat dan mudah diingat.

Biasanya, tagline hanya terdiri dari beberapa kata saja.

Sebagai contoh, merek Apple memiliki tagline yang sangat terkenal, yaitu “Think Different.”

Dengan hanya dua kata, mereka berhasil menggambarkan semangat inovasi dan kreativitas yang menjadi ciri khas produk-produk Apple.

Slogan, di sisi lain, cenderung lebih panjang daripada tagline.

Karena fungsi kampanye pemasaran yang lebih spesifik, slogan dapat menggunakan beberapa kata lebih banyak untuk menyampaikan pesan yang lebih mendalam.

5. Perbedaan dari Segi Durasi Penggunaan

Tagline adalah elemen yang lebih abadi dan cenderung tidak berubah seiring waktu.

Tagline bisa bertahan selama bertahun-tahun dan tetap relevan dalam berbagai konteks bisnis.

Sementara itu, slogan lebih bersifat dinamis dan bisa diganti secara periodik tergantung pada kampanye pemasaran atau tujuan promosi tertentu.

Ketika kampanye berakhir, slogan pun bisa digantikan oleh slogan baru yang lebih sesuai dengan konteks saat itu.

6. Perbedaan dari Segi Proses Pengembangan

Proses pengembangan tagline lebih kompleks karena melibatkan identifikasi nilai inti dan misi merek, serta pemahaman mendalam tentang target audiens.

Tagline harus mampu mencerminkan esensi merek dengan tepat dan memikat hati pelanggan.

Sementara itu, proses pengembangan slogan lebih fleksibel dan cepat.

Slogan dapat diciptakan untuk memenuhi kebutuhan kampanye spesifik, dan bisa lebih mudah disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan.

7. Mana yang Paling Penting?

Keduanya memiliki peran yang penting dalam strategi pemasaran.

Tagline membantu dalam membangun kesadaran merek jangka panjang dan menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan, sementara slogan membantu dalam kampanye promosi dan mempengaruhi tindakan konsumen secara lebih cepat.

Kesimpulannya, tagline dan slogan saling melengkapi dalam membangun identitas merek yang kuat.

Tagline memberikan fondasi nilai dan pesan merek, sementara slogan memberikan daya tarik lebih kepada produk atau layanan dalam waktu singkat.


Dalam mengelola bisnis, memahami perbedaan antara tagline dan slogan adalah langkah kunci untuk membangun identitas merek yang konsisten dan mengesankan.

Tagline mencerminkan esensi dan nilai inti merek secara abadi, sementara slogan berperan dalam kampanye pemasaran yang lebih spesifik dan dapat berubah seiring waktu.

Dengan memanfaatkan keduanya dengan bijak, kamu dapat membangun merek yang kuat dan menginspirasi pelanggan untuk berinteraksi dengan bisnis kamu.

Tim JuraganCOD Yuk, kirim paket COD & Non COD di JuraganCOD dengan tarif flat ongkir cuma Rp. 7.500 per kilo. Daftar Sekarang Gratis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

🔥 Yuk, kirim paket COD & Non COD dengan tarif flat ongkir cuma Rp. 7.500 per kilo. Daftar Sekarang Gratis!