Tim JuraganCOD Yuk, kirim paket COD & Non COD di JuraganCOD dengan tarif flat ongkir cuma Rp. 7.500 per kilo. Daftar Sekarang Gratis!

9 Perbedaan Reseller, Dropshipper dan Agen yang Perlu Kamu Ketahui

3 min read

Apakah kamu tertarik untuk memulai bisnis online? Ada beberapa peran yang bisa kamu ambil, seperti reseller, dropshipper, atau agen.

Namun, apa sebenarnya perbedaan di antara ketiganya? Mari kita bahas lebih dalam dan temukan mana yang paling cocok untukmu.

1. Perbedaan dari Segi Cara Kerja

Sebagai reseller, kamu akan membeli produk dengan harga grosir dari pemasok atau produsen, lalu menjualnya dengan harga yang ditentukan sendiri.

Kamu bertanggung jawab atas persediaan produk dan pengiriman ke konsumen.

Sebagai contoh, jika kamu menjadi reseller baju, kamu dapat membeli baju dari produsen dengan harga yang lebih rendah dan menjualnya dengan keuntungan.

Sementara itu, sebagai dropshipper, kamu tidak perlu menyimpan persediaan produk.

Kamu akan menjual produk yang ditawarkan oleh supplier di toko onlinemu, tetapi pengiriman dan pengelolaan persediaan akan ditangani oleh supplier.

Ketika ada pesanan dari pelanggan, kamu akan menghubungi supplier untuk mengirimkan produk tersebut langsung ke pelanggan.

Sebagai agen, kamu akan bekerja atas nama perusahaan atau produsen tertentu. Tugasmu adalah mempromosikan dan menjual produk mereka.

Kamu akan mendapatkan komisi berdasarkan penjualan yang kamu lakukan.

Sebagai contoh, jika kamu menjadi agen perusahaan skincare, kamu akan mengiklankan dan menjual produk mereka kepada konsumen.

Dalam hal cara kerja, reseller memiliki kendali lebih besar atas persediaan dan pengiriman produk, sementara dropshipper tidak perlu repot dengan pengelolaan persediaan.

Agen lebih fokus pada pemasaran dan penjualan produk, tanpa harus memikirkan persediaan atau pengiriman.

2. Perbedaan dari Segi Inventaris

Sebagai reseller, kamu harus menginvestasikan modal untuk membeli produk dan menyimpan persediaan.

Kamu memiliki kontrol penuh atas inventaris dan bisa mengelola stok produk yang tepat untuk dijual.

Namun, perlu diingat bahwa kamu harus memperhatikan risiko tersisa jika produk tidak terjual.

Sebaliknya, sebagai dropshipper, kamu tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli dan menyimpan persediaan.

Kamu dapat menawarkan berbagai produk kepada pelanggan tanpa perlu memikirkan stok. Ini memungkinkanmu untuk memperluas variasi produk dengan mudah.

Agen biasanya tidak memiliki inventaris produk.

Tugas utamanya adalah mempromosikan produk perusahaan atau produsen dan menghasilkan penjualan.

Kamu akan mengandalkan perusahaan atau produsen untuk mengelola inventaris dan persediaan.

3. Perbedaan dari Segi Modal

Reseller biasanya membutuhkan modal awal yang lebih besar untuk membeli produk secara grosir.

Kamu harus mengeluarkan uang untuk membeli stok produk yang akan kamu jual.

Modal ini bisa menjadi penghalang bagi mereka yang memiliki keterbatasan dana untuk memulai bisnis.

Dropshipper membutuhkan modal yang lebih rendah karena kamu tidak perlu membeli stok produk.

Kamu hanya perlu mengeluarkan biaya untuk membuat dan memasarkan toko onlinemu. Ini memungkinkanmu untuk memulai bisnis dengan risiko yang lebih rendah.

Agen biasanya tidak memerlukan modal awal.

Kamu akan bekerja sama dengan perusahaan atau produsen, yang akan menyediakan semua alat pemasaran dan produk yang kamu butuhkan.

Kamu akan mendapatkan komisi berdasarkan penjualan yang kamu lakukan.

4. Perbedaan dari Segi Strategi Pemasaran

Reseller memiliki kebebasan lebih besar dalam hal mengatur harga dan strategi pemasaran.

Kamu bisa menentukan harga jual sendiri dan menggunakan strategi pemasaran yang sesuai dengan target pasar yang kamu tuju.

Kamu bisa membangun merekmu sendiri dan menyesuaikan promosi sesuai keinginanmu.

Dropshipper biasanya mengikuti harga yang ditetapkan oleh pemasok atau produsen. Kamu akan bersaing dengan dropshipper lain yang menjual produk yang sama.

Strategi pemasaran yang efektif adalah dengan memfokuskan pada keunggulan unik produk atau menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik.

Agen akan mengikuti strategi pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan atau produsen.

Kamu akan menggunakan materi promosi yang disediakan oleh mereka dan mengikuti arahan yang telah ditetapkan.

5. Perbedaan dari Segi Margin Keuntungan

Reseller biasanya memiliki potensi margin keuntungan yang lebih besar karena kamu membeli produk dengan harga grosir dan menjualnya dengan harga yang fleksibel.

Keuntungan yang kamu dapatkan tergantung pada markup harga yang kamu tentukan.

Dropshipper memiliki margin keuntungan yang lebih kecil karena kamu menjual produk dengan harga yang ditetapkan oleh supplier.

Namun, kamu dapat mengompensasinya dengan volume penjualan yang lebih tinggi.

Agen biasanya mendapatkan komisi berdasarkan penjualan yang mereka lakukan.

Margin keuntungan bervariasi tergantung pada kebijakan komisi yang ditetapkan oleh perusahaan atau produsen.

6. Perbedaan dari Segi Risiko Kerugian

Sebagai reseller, kamu memiliki risiko kerugian yang lebih tinggi karena kamu harus menginvestasikan modal untuk membeli stok produk.

Jika produk tidak terjual atau menjadi tidak populer, kamu bisa menghadapi kerugian finansial.

Dropshipper memiliki risiko kerugian yang lebih rendah karena kamu tidak perlu membeli stok produk terlebih dahulu.

Kamu hanya membeli produk setelah ada pesanan dari pelanggan.

Namun, kamu perlu memperhatikan reputasi kamu jika supplier tidak mengirimkan produk tepat waktu atau produk tidak memenuhi harapan pelanggan.

Agen memiliki risiko kerugian yang lebih rendah karena kamu tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli produk.

Namun, kamu mungkin harus menghadapi ketatnya persaingan dengan agen lain yang menjual produk yang sama.

7. Perbedaan dari Segi Pelayanan ke Konsumen

Sebagai reseller, kamu bertanggung jawab atas pelayanan pelanggan.

Kamu harus memastikan pelanggan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dan menangani keluhan mereka. Kamu memiliki kendali penuh atas pengalaman pelanggan.

Dropshipper sering kali harus mengandalkan pemasok untuk menangani pelayanan pelanggan.

Namun, kamu masih bertanggung jawab untuk memastikan pemasok memberikan layanan yang baik kepada pelangganmu.

Sebagai agen, pelayanan pelanggan umumnya ditangani oleh perusahaan atau produsen.

Namun, kamu mungkin harus menjelaskan produk atau memberikan informasi kepada pelanggan jika diperlukan.

8. Perbedaan dari Segi Waktu Pengiriman

Sebagai reseller, kamu dapat mengontrol waktu pengiriman produk karena kamu bertanggung jawab atas pengelolaan stok.

Kamu dapat menyesuaikan pengiriman sesuai kebutuhan pelanggan dan memastikan pengiriman tepat waktu.

Dropshipper tergantung pada pemasok untuk melakukan pengiriman produk kepada pelanggan.

Waktu pengiriman dapat bervariasi tergantung pada pemasok dan lokasi pelanggan.

Agen tidak bertanggung jawab langsung atas pengiriman produk. Waktu pengiriman ditangani oleh perusahaan atau produsen.

9. Perbedaan dari Segi Legalitas Kerja Sama

Reseller biasanya beroperasi sebagai entitas bisnis terpisah dan perlu memperhatikan peraturan perpajakan dan hukum bisnis yang berlaku.

Kamu mungkin perlu memperoleh izin usaha dan mengikuti peraturan yang berlaku di wilayahmu.

Dropshipper perlu memperhatikan persyaratan dan persetujuan dari pemasok atau produsen untuk menjual produk mereka.

Beberapa pemasok mungkin memiliki persyaratan khusus atau perjanjian yang harus dipatuhi.

Sebagai agen, kamu akan bekerja berdasarkan perjanjian kerja sama dengan perusahaan atau produsen.

Kamu perlu memahami dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam kontrak kerja sama.


Dalam memilih peran sebagai reseller, dropshipper, atau agen, penting untuk mempertimbangkan keuntungan dan kekurangan masing-masing.

Pilihlah peran yang paling sesuai dengan tujuan bisnismu, modal yang tersedia, dan tingkat keterlibatan yang diinginkan.

Tim JuraganCOD Yuk, kirim paket COD & Non COD di JuraganCOD dengan tarif flat ongkir cuma Rp. 7.500 per kilo. Daftar Sekarang Gratis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

🔥 Yuk, kirim paket COD & Non COD dengan tarif flat ongkir cuma Rp. 7.500 per kilo. Daftar Sekarang Gratis!