Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana bisnis online bisa berhasil menarik perhatianmu dari sekedar melihat iklan hingga akhirnya kamu berbelanja di situs web mereka?
Rahasianya terletak pada sesuatu yang disebut “funneling.”
Mungkin istilah ini terdengar asing, tapi jangan khawatir, dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu funneling dan bagaimana kamu bisa menerapkannya dalam bisnis onlinemu sendiri.
Pengertian Funneling
Pertama-tama, mari kita pahami apa itu funneling.
Funneling adalah strategi pemasaran yang dirancang untuk membimbing calon pelanggan dari tahap awal kesadaran hingga tahap pembelian produk atau layanan.
Bayangkan seperti lekukan corong yang mengarahkan calon pelanggan melalui serangkaian langkah sebelum akhirnya mereka melakukan pembelian.
Konsep ini memahami bahwa tidak semua orang yang melihat produkmu akan langsung membeli.
Funneling membantu “menghangatkan” prospek, membangun minat, dan mengarahkannya menuju keputusan pembelian.
Tahap-Tahapan Funneling
1. Awareness
Tahap pertama dalam funneling adalah awareness (kesadaran). Di sini, tujuannya adalah membuat calon pelanggan menyadari keberadaan produk atau layananmu.
Contohnya, dalam bisnis fashion, kamu bisa menggunakan media sosial untuk memposting gambar-gambar menarik dari koleksi pakaian terbaru.
Dengan begitu, kamu mulai mendapatkan perhatian calon pelanggan yang mungkin belum pernah mendengar tentang merekmu sebelumnya.
2. Interest
Setelah mereka sadar, langkah berikutnya adalah membangkitkan minat. Kamu perlu memberikan informasi yang lebih mendalam tentang produk atau layananmu.
Dalam bisnis fashion, ini bisa berarti membuat konten tentang tren terbaru, cara berpadu pakaian, atau inspirasi gaya.
Dengan memberikan nilai tambah, kamu membangun hubungan lebih dalam dengan calon pelanggan.
3. Decision
Kemudian, calon pelanggan masuk ke tahap keputusan. Di sini, kamu perlu memberikan bukti sosial, ulasan, dan testimoni dari pelanggan lain yang sudah puas.
Misalnya, dalam bisnis fashion, kamu bisa membagikan foto-foto pelanggan yang bahagia dengan pakaian dari tokomu.
Hal ini membantu meyakinkan calon pelanggan bahwa produkmu layak untuk dibeli.
4. Action
Sekarang, calon pelanggan sudah siap untuk mengambil tindakan.
Tahap action melibatkan ajakan langsung untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengunjungi situs webmu, mengisi formulir, atau berlangganan newsletter.
Dalam bisnis fashion, kamu bisa menawarkan diskon khusus atau pengiriman gratis untuk mendorong mereka melakukan langkah selanjutnya.
5. Purchase
Akhirnya, kita mencapai tahap puncak funneling: pembelian.
Setelah melalui semua tahap sebelumnya, calon pelanggan yang sudah “hangat” ini lebih cenderung untuk melakukan pembelian.
Pastikan proses pembelian lancar dan mudah dipahami.
Setelah mereka berhasil membeli, jangan lupakan untuk memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa.
Jadi, itulah gambaran lengkap tentang apa itu funneling dalam bisnis online.
Dengan memahami langkah-langkah dalam funneling, kamu bisa lebih efektif dalam mengarahkan calon pelanggan menuju pembelian.
Ingatlah bahwa ini adalah proses yang memerlukan waktu dan upaya, tetapi hasilnya akan sangat berharga. Selamat mengimplementasikan funneling dalam bisnismu!